Kamis, 16 Maret 2017

Ulos Batak




Sumber : https://id.pinterest.com/pin/444097213226387069/


Seumur-umur jadi orang batak, baru kali ini saya diberikan  'kesadaran' untuk menulis mengenai hal yang berkenaan dengan suku batak. (Maafkan sayah)

'Kesadaran' ini muncul setelah saya secara langsung ikut serta dalam acara adat Batak Mangokal Holi. Acara adat yang saya ikuti lagi setelah berpuluh tahun alpa untuk tidak ikut acara adat apapun. Acara Mangokal Holi ini diadakan di daerah asal saya di Kepulauan Samosir. Membawa saya pada banyak kenangan indah bersama Mama, Papa, adik-adik saya, para sepupu, handai tolan yang selalu riuh senang menyambut kedatangan kami.

Saat di Pulau Samosir, kekaguman saya terhadap indahnya alam sekitar dan Danau Toba membuat kesadaran saya akan daerah asal begitu meningkat. Dan, saya tetiba jatuh cinta. Harus ada yang meneruskan adat dan budaya leluhur yang sudah turun temurun ada, yang tentunya akan disesuaikan dengan keadaan jaman dan kepercayaan yang kita anut. Salah satu yang menarik perhatian saya adalah Kain Ulos. 

Kain Ulos, sejenis kain tenunan tangan yang indah, dan menjadi simbol orang batak. Tak ada orang batak yang tak punya ulos. Kira-kira begitulah istilahnya.


Sumber : http://indonesiaulos.blogspot.co.id/2010/05/in-brief-ulos-batak-traditional.html


Dari asal bahasanya, 'Ulos' berarti 'Kain'. Warna dominan yang selalu ada dalam tiap ulos adalah merah, hitam dan putih. Kombinasi benang emas dan perak pada warna dasar, menjadikan kain ulos ini menjadi lebih indah, sparkling, dan modern. Sehingga, selalu cocok dipakai pada tiap masa.

Kegunaan Kain Ulos awalnya hanya sebagai atribut pendukung penampilan layaknya selendang, pada masa kini, bentuk ulos berubah menjadi ragam hal. Mulai dari baju atasan, kemeja, dress, dasi, jas, bahkan dompet. 

Sumber : https://id.pinterest.com/pin/563231497121835636/


Makna mendalam dari wujud kain ulos sebenarnya jauh lebih dari sekedar atribut pelengkap penampilan. Mengapa? Mari saya jelaskan.

Nenek moyang suku batak yang tinggal di dataran tinggi, yang pastinya minim peralatan yang membuat tubuh menjadi hangat, memang menjadikan kain ulos sebagai alat penghangat tubuh. Seiring dengan kepercayaan dan tata aturan suku yang sering mengadakan acara-acara pernikahan, merayakan keberhasilan, kematian dan kelahiran, ulos menjadi barang penting yang melambangkan kehangatan. Menurut pemikiran moyang orang batak, Ulos berarti sesuatu yang memberikan 'Kehangatan'. Dan, 'rasa hangat' dari keluarga dibutuhkan oleh setiap orang. Ulos kemudian menjadi simbol seluruh keturunan suku batak untuk menunjukkan perhatian, cinta dan kehangatan dalam setiap acara adat yang dilaksanakan. 


Sumber : http://travel.detik.com/read/2012/02/23/180241/1850210/1025/1/kain-ulos-keistimewaan-dari-tanah-batak#menu_stop


Sumber : http://travel.detik.com/read/2012/02/23/180241/1850210/1025/2/kain-ulos-keistimewaan-dari-tanah-batak






Selain keunikan pada nama ulos, ada beberapa aturan yang dituangkan dalam aturan adat batak mengenai pemberian ulos (mangulosi), antara lain;

1. Ulos hanya diberikan kepada kerabat yang berada di bawah kita. 

    Misalnya, Natoras tu ianakhon (Orangtua kepada anaknya)

2. Ulos yang diberikan haruslah sesuai dnegan kerabat yang akan diberi ulos. 
    Misalnya, Ulos Ragi Hotang diberikan untuk hela (Menantu laki-laki)

Cara pemakaian Ulos juga diatur, yaitu :

1. Siabithonon (dipakai ke tubuh menjadi baju atau sarung)
    Ulos yang digunakan adalah Ulos Ragidup, Sibolang, Runjat & Jobit

2. Sihadanghononhon (diletakkan di bahu)
    Ulos yang digunakan Ulos Sirara, Sumbat, Bolean & Mangiring

3. Sitalitalihononhon (Diikat di kepala)
    Ulos yang digunakan adalah Ulos Tumtuman, Mangiring & Padang Rusa

Kain Ulos untuk suku Batak memang bukan sekedar kain. Makna yang diwakilkannya ternyata begitu dalam. Tidak heran, orang batak selalu berbondong-bondong hadir di setiap acara adat kerabatnya. Karena kami ingin selalu menunjukkan perhatian, cinta dan kehangatan pada setiap kerabat yang ada. Mungkin karena inilah, ikatan kekerabatan dalam budaya batak sangat erat.

Dari hal-hal yang pernah saya pelajari, ternyata masih banyak hal-hal yang harus saya pahami. Terutama mengenai pemahaman kearifan budaya batak yang notabene adalah akar saya. 

Semoga tulisan ini bisa menjadi awal kontribusi saya menyebarkan dan menjaga nilai budaya adat yang akhir-akhir ini tergerus modernisasi, tanpa meninggalkan modernisasi itu sendiri. 

Sumber : Wikipedia.com


Kamis, 16 Juni 2016

Pertanyaan-pertanyaan 'Mainstream' Saat Lebaran

www.uniqpost.com

Lebaran adalah saat yang ditunggu-tunggu seluruh umat muslim setelah tunai melaksanakan puasa di bulan Ramadhan. Hari raya Idul Fitri ini akan di-ekspresikan dengan kegembiraan berkumpul bersama keluarga. Semua orang muslim akan berusaha bertemu, dan bersilahturahmi dengan orangtua, sanak keluarga dan handai taulan. Momen lebaran memang sangat ampuh mengumpulkan seluruh keluarga dalam sukacita.

Sayangnya, saat berkumpul, terkadang kita mendengar (atau kadang mesti menjawab) pertanyaan-pertanyaan sama yang diajukan seseorang di keluarga besar kita. Pertanyaan-pertanyaan tersebut ada yang diajukan dengan sopan, dengan bercanda, atau bahkan kadang membuat hati kita kesal. Mau kesal juga sepertinya tidak bisa. Ini lebaran. Saatnya memaafkan. Akhirnya, hanya bisa menelan ludah.

Untuk itu, penulis merangkum beberapa pertanyaan yang rasanya 'mainstream' sebagai persiapan buat kita agar tidak baper.


www.memegenerator.net

1. "Kapan Sampai ?"

Bagi yang mudik antar kota dan antar propinsi, pertanyaan ini akan selalu mampir di sela-sela pertemuan awal. Jawablah dengan sopan dan sesuai kondisi. Kadang pertanyaan ini akan berlanjut ke situasi lalu lintas dan moda transportasi yang kamu gunakan untuk mudik. Hal baiknya dari pertanyaan ini adalah kamu bisa menggunakan pertanyaan ini untuk mencairkan situasi. Apalagi bila yang bertanya adalah keluarga jauh yang tidak terlalu kamu kenal.


2. "Wah, Sudah Besar ya?"

Bagi yang bersekolah, berumur remaja, atau masih kuliah, akan kebanjiran pertanyaan macam ini. Pakde dan Bude, mungkin ingat kamu saat masih bayi. Tante dan Om, baru bertemu lagi setelah 5 tahun tidak berjumpa. Tersenyum saja untuk menjawabnya. Walaupun dalam hati heran. Ya, pasti setiap anak akan tumbuh besar kan?


3. "Sibuk apa sekarang?"

Pertanyaan ini biasanya menjurus kepada apa yang kita kerjakan sekarang. Karena, mungkin setiap tahun ada yang berubah dari pekerjaanmu. Mungkin juga pindah sekolah, atau masuk ke kampus baru. Keluarga yang jarang bertemu, tentu saja ingin tahu kesibukanmu sehari-hari. Berceritalah dengan riang dan tanyakan kembali kepada mereka pertanyaan yang sama. Siapa tahu ada informasi yang berguna untuk karier kamu sekarang.


www.7twist.com

4. "Kapan Nikah?"

Yang masih single harap siapkan diri dengan pertanyaan ini. Pertanyaan ini akan datang bertubi-tubi dari setiap anggota keluarga yang kamu temui saat lebaran. Apalagi bila hidup kamu sudah mapan dan dianggap siap menikah. 'Gak usah bete. Tarik nafas, tersenyum lebar, dan jawab saja dengan jawaban ringan.


5. "Kapan Punya Anak?"

Ini salah satu pertanyaan sensitif yang bisa buat hati keki. Apalagi bila pertanyaan ini dilontarkan dengan tidak sopan. Kadangkala, banyak tawaran bantuan dan rekomendasi ke dokter ini atau dokter itu, yang kita tidak perlukan. Lihat sisi baiknya, keluarga besar kita hanya ingin segera melihat keluarga kecil kita lengkap.


Nah, seperti itulah kira-kira pertanyaan-pertanyaan standar yang akan sering terdengar selama momen Lebaran tiba. Persiapkan diri anda agar pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak merusak hari raya anda yang indah.

Senin, 30 Mei 2016

Being Senior With No Worry @SF2016 Darmawan Park Sentul, Bogor

Sumber ; Dokumen Pribadi

Setiap orang akan menua.

Seiring umur yang bertambah, sedikit demi sedikit kita yang berusia dibawah 60 tahun akan menuju tahapan Lansia. Lansia atau lanjut usia, bisa dihadapi dengan menerima tahapan ini sebagai beban atau anugerah. Tergantung kebiasaan kita menyikapi hidup. Menerima segala hal dengan ikhlas atau menggerutu.

Bila persepsi masyarakat umum mengatakan bahwa mencapai tahapan umur lansia, maka hidup anda akan berakhir hanya di rumah, tidak punya kegiatan dan kurang perhatian, maka selamat. Anda termasuk kaum lansia yang berbeban berat. Tetapi jika anda menerima usia lansia, dan masa pensiun sebagai suatu kesempatan, anda termasuk lansia yang berbahagia.

Kesempatan seperti apa yang didapatkan pada usia lansia? Waah … banyak sekali. 
Lansia adalah waktu anda menikmati hidup anda, kesuksesan anda dan kembali menekuni hal-hal (baru dan lama) yang anda sukai, yang mungkin tidak sempat dilakukan semasa anda membangun karir dan keluarga.

Hari Sabtu dan minggu lalu, pada tanggal 28 – 29 Mei 2016, penulis hadir dalam acara Senior Festival 2016 di Darmawan Park Sentul Bogor. Acara yang diselenggarakan Darmawan Park ini, bertujuan untuk memperingati Hari Lansia Nasional yang jatuh tepat pada tanggal tersebut.

Yang membuat penulis bersemangat adalah ternyata anggapan banyak lansia bersedih hati, merasa tidak berguna dan terbuang itu ternyata bohong belaka. Di kegiatan ini, penulis melihat bagaimana para lansia berbangga hati, menunjukkan kemampuan maksimal dalam berbagai acara, percaya diri, dan tidak menolak menjadi lansia. WOW!

Dari beberapa Oma, Opa, Eyang Kakung atau Eyang Uti yang penulis ajak berbicara, rata-rata jawaban mereka untuk pertanyaan apakah tidak stress dianggap lansia? Menjawab bahwa itu adalah masalah penerimaan usia dan sudut pandang. Jika tidak ikhlas ya jadi stress, ikhlaskan saja, dan berbahagia dengan apa yang ada. Keren kan?

Berikut adalah beberapa rekam kegiatan acara yang dilakukan pada Senior Festival 2016.

Senam Pagi bersama, Sumber : Foto Pribadi

Pemenang Rukun Idol 2016, Sumber : Foto Pribadi

Lansia penggemar Line Dance, Sumber ; Foto Pribadi

Panggung nan Megah dan MC, Sumber : Foto Pribadi

Antri Pemeriksaan kesehatan gratis, Sumber : Foto Pribadi

Pengunjung yang sangat menikmati pertunjukkan, Sumber :Foto Pribadi

Salah satu Sponsor SF2016, Sumber : Foto Pribadi
Seminar Surat Wasiat dan Warisan oleh Pak Titus, Sumber : Foto Pribadi

Antri untuk pemeriksaan kesehatan gratis, Sumber : Foto Pribadi

Sebagai manusia yang usianya juga akan beranjak menuju lansia (Insya Allah), penulis merasa untuk harus lebih banyak memerhatikan kegiatan-kegiatan lansia, membangun kesadaran akan kemandirian kaum lansia serta menolak pemahaman umum bahwa lansia itu kaum buangan. 

Sudah ‘gak jaman lagi meninggalkan orang-orang tua kita dibelakang. Sekarang jamannya membanggakan jerih payah orangtua mendidik kita, memperlakukan mereka sebaik mungkin dan memberikan mereka kesempatan untuk berkarya sesuai kemampuan mereka di usia senja. 

Banyak hal bisa diubah, terutama kepedulian dari orang-orang muda terhadap kaum lansia. Semoga saja, kelak, pada saatnya penulis berusia senja, momok menjadi tua tidak lagi se-seram jaman sekarang.

Dan kepada Darmawan Park, semoga tetap amanah untuk memberi perhatian kepada kegiatan-kegiatan orang tua lanjut usia, mendidik mereka menjadi orang-orang tua yang mandiri, bermartabat dan bermakna.

Bravo Senior Festival 2016, See you again next year!




Rabu, 25 Mei 2016

Jalan-Jalan ke Kantor Blibli.com




Pada tanggal 14 Mei 2016 lalu, penulis berkesempatan mengunjungi langsung kantor pusat blibli.com sekaligus ikut serta dalam acara Wokshop Fun Blogging bersama Mbak Haya Aliya Zaki, Shintaries dan Ani Berta.

Tentu saja hal ini sangat menarik untuk penulis yang notabene doyan dengan shopping online. Sekali-kali, online shopper seperti saya melihat dapur-nya toko dunia maya yang nge-hits ini secara langsung. Ternyata, kantor-nya asik punya loh…

Kantor pusat Blibli ini beralamat di Jalan Aipda K.S. Tubun II C No. 8, Jakarta Barat, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta. Seharusnya, dengan pertolongan Mr. Google Map, alamat ini akan sangat mudah ditemukan. Tetapi, berhubung penulis punya hobi ‘nyasar jika jalan sendiri, maka…’nyasarlah saya (meringis lebay).

Blibli.com adalah salah satu E-commerce di Indonesia dan merupakan pelopor belanja online, dengan konsep belanja online ala mall. Dengan konsep tersebut blibli mengharapkan masyarakat Indonesia yang terbiasa belanja di mall bisa menemukan barang yang mereka cari dengan mudah dan menyenangkan dimanapun dan kapanpun.

Blibli adalah produk pertama PT Global Digital Niaga yang merupakan anak perusahaan Djarum dibidang digital yang didirikan pada tahun 2010. Blili bekerja sama dengan teknologi provider kelas dunia, mitra logistik, banking partner serta merchant partner dengan standar tertentu untuk menciptakan sistem back-end yang bisa memenuhi kebutuhan pengguna blibli. Keren kan?

Nah, kantornya pun ‘gak kalah keren dengan konsep yang diusung. Dengan ditemani mbak Dewi Siregar, bagian Public Relation, penulis dan ‘gerombolan’ blogger yang sedang ikut Workshop Fun Blogging, kami mulai berkeliling.

Pada awal saya masuk, saya sudah menyukai lapangan parkirnya yang lapang. Ketika masuk Lobby, mata saya langsung menangkap dekorasi dinding bernuansa warna merah, biru, hijau seperti dadu yang unik dan bisa diputar-putar. Langsung deh, bakat ke-norak-an saya hinggap. Hasilnya...jepretan kamera selfie ^^

Sumber: Foto Pribadi

Konsep kantornya sangat dinamis, playfull, penuh warna, easy, ringan dan tidak membuat stress, namun tetap tidak meninggalkan idealismenya sebagai bisnis yang bertanggungjawab.

Lobby

Ruang Kerja unik

Kutipan motivasi penambah semangat

Loker-loker disamping tangga

Ruang kerja

Ruang kerja

Ruang Telur untuk Meeting

Pantry
Lucu, penuh warna dan segar kan ya?

Ruang Meeting

Ruang Makan karyawan

Ruang Meeting


bahkan dinding pun penuh kreasi seperti ini...

Sertifikat

Kumpulan kenangan

Workshop Fun Blogging di Blibli.com

Keren kan konsep kantornya?

Yang lebih asik di penghujung hari, kami seluruh peserta workshop mendapatkan kenang-kenangan berupa Goodie Bag yang isinya voucher belanja blibli serta kaos blibli. Yeiy!

Semoga kapan-kapan saya menang voucher gratis blibli yaa...sampai jumpa di kunjungan selanjutnya..









Selasa, 24 Mei 2016

uPang, Metode Sterilisasi Modern Dambaan Orangtua

Sumber ; https://www.blibli.com/promosi/upang-sterilizer


Fungsi sterilisasi adalah untuk memusnahkan segala mikroorganisme hidup yang terdapat dalam suatu benda. Mikroorganisme seperti E.Coli, S.Aerus atau Salmonella Typhi yang menempel dan tidak terlihat mata.

Kebutuhan sterilisasi tidak melulu dilakukan di rumah sakit atau laboratorium. Di rumah pun proses sterilisasi perlu dilakukan. Terutama, bagi orangtua modern yang paham semboyan “Mencegah lebih baik daripada mengobati.”

Bagi orangtua yang punya bayi, kebutuhan sterilisasi peralatan bayi akan menjadi suatu hal yang utama. Kebutuhan perlengkapan bayi, seperti botol-botol bayi, peralatan makan, mainan bayi dan sebagainya, perlu disterilkan agar kesehatan bayi terjaga.

Proses sterilisasi peralatan bayi ini semakin lama semakin modern. Terutama sejak uPang hadir.
uPangWaterless UV Sterilizer adalah metode sterilisasi modern yang akan sangat membantu orangtua dalam meningkatkan kebersihan peralatan di rumah.

Beberapa pekan lalu, penulis mendapat kesempatan untuk melihat langsung kehebatan uPang Waterless UV Sterilizer ini di kantor Blibli.com.

Apa saja kehebatan uPang ini, mari kita simak;

uPang mudah digunakan dan hemat waktu
Jika biasanya metode sterilisasi konvensional untuk mensterilkan botol-botol bayi membutuhkan banyak waktu seperti; merebus air mendidih, menggunakan uap panas atau Dish Dryer, dengan uPang, botol-botol hanya perlu dicuci, dibilas dan ditiriskan, lalu masukkan ke uPang, tekan tombol ‘Automatic’.  uPang akan bekerja maksimal, dan orangtua pun bisa mengerjakan hal lain.

uPang mengamankan peralatan bayi dari paparan bahan kimia
Botol-botol plastik yang terkena paparan panas tinggi, waktu yang lama dan berulang-ulang akan cenderung melepaskan bahan kimia yang bisa dimakan/diminum anak. Bahan kimia yang paling berbahaya untuk botol plastik disebut BPA (Bispenol A). Apabila dikonsumsi bayi dan anak, BPA ini dapat menyebabkan kanker, asma, obesitas, gangguan fungsi tiroid, dan segudang penyakit lainnya. Walaupun pada masa ini sudah banyak botol plastik yang tidak menggunakan BPA, masih banyak lagi bahan kimia lain di dalam botol plastik bisa menimbulkan komplikasi jangka panjang.

Penggunaan uPang akan membantu orangtua merasa lega. uPang mengkontrol proses pengeringan di 40 derajat Celcius. Hal ini agar botol tidak menguraikan bahan-bahan kimia dan bahan plastik tetap utuh/tidak meleleh. Setelah 30 menit dan botol kering, uPang akan berpindah ke mode sterilisasi. Di fase ini, selama 10 menit uPang akan menyinari botol dengan sinar Ultraviolet untuk membunuh kuman dan bakteri berbahaya. Setelah sterilisasi selesai, Upang akan mati sendiri. Botol sudah kering, bersih, steril, tidak panas dan siap dipakai.

Sumber ; https://www.blibli.com/promosi/upang-sterilizer


uPang efektif membunuh kuman dan bakteri
uPang adalah medical-grade equipment yang telah melalui proses uji coba dan tes yang ketat. uPang sudah disertifikasi oleh Foods and Drugs Administration (FDA) dari Amerika Serikat dan 6 badan kesehatan dunia lainnya karena efektif membunuh 99,9% kuman dan bakteri. Bahkan, bakteri patogen seperti Aeruginosa yang menyebabkan infeksi nosocomial (infeksi yang tidak diderita pasien pada saat masuk rumah sakit melainkan setelah +/- 72 jam berada di tempat tersebut).

Sumber ; https://www.blibli.com/promosi/upang-sterilizer


uPang memiliki kapasitas yang besar
uPang mampu menampung sampai dengan 16 botol standard long neck. Botol-botol tersebut bisa dijejerkan dalam formasi 4 x 4 di dalam uPang. Kapasitas yang besar ini tentu sangat memudahkan. Satu kali siklus sterilisasi maka semua botol sudah beres.

uPang sangat hemat biaya
uPang hanya menggunakan 35 Watt daya listrik saja. Ini tentu sangat jauh apabila dibandingkan dengan menggunakan steam sterilizer atau dish dryer yang bisa memakan daya antara 500 – 2000 watt. Jadi, walaupun penggunaan uPang mencapai tiga kali sehari selama satu bulan, biaya yang dikeluarkan tidak sampai Rp.10.000,-

uPang bisa multiguna
Proses sterilisasi uPang yang tidak memakai air atau waterless, membuat uPang bisa digunakan untuk barang-barang lain selain botol susu bayi. Barang-barang lain seperti mainan bayi, kunci, dompet, handphone, tablet/iPad, remote control, sendok, garpu sampai sikat gigi juga dapat disterilisasi di dalam uPang. Bahkan, kaum ibu bisa mensterilisasikan peralatan make-up seperti brush, pad ataupun compact powder untuk menghindari jamur.

uPang adalah solusi efektif yang nyaman. Orangtua yang efisien, produktif dan modern akan sangat terbantu dengan menggunakan uPang dalam menjaga kesehatan dan keceriaan anak-anaknya.


Rabu, 11 Mei 2016

Daycare Rumahan, Wadah Passion dan Bisnis Perempuan Tangguh




Saya suka bekerja. Saya senang berkarya dan menghasilkan sesuatu yang baik dari pekerjaan saya. Rasanya sangat memuaskan.

Saya juga mencintai anak-anak. Apalagi sejak punya anak sendiri. Rasanya waktu ingin saya berikan seluruhnya untuk menjaga, merawat dan bermain bersama anak-anak. Karena bila bersama anak-anak rasanya benar-benar dicintai dan mencintai.

Tetapi, apa daya, tanggung jawab dalam bekerja dan tanggung jawab mengasuh anak kadang tidak bisa di’damai’kan. Jika waktu-waktu bekerja tidak bisa kompromi dengan jadwal keseharian anak, imunisasi bahkan sakit, disinilah saya sering menemukan kesulitan untuk memilih, antara anak dan pekerjaan. Rasanya ‘gak berhasil menjadi perempuan tangguh. Pengasuh anak pun sulit diandalkan.

Disinilah awal saya berkeinginan membuat daycare untuk anak. Keinginan ini sudah ada sejak 5 tahun yang lalu, hanya saja aplikasi-nya masih kebanyakan dalam mimpi. Saya tidak tahu kemana mencari informasi.

Kebetulan tahun lalu saya bergabung dengan kelas-kelas inspiratif dari grup Ibu-ibu doyan nulis, lalu Emak Pintar Jakarta, dan akhirnya saya ikut Sekolah Perempuan. Saya bersyukur akhirnya saya dipertemukan dengan Mbak Wury dan Ummi Aleeya, yang ternyata punya pengalaman yang seru dan mau di-share, soal bisnis daycare rumahan. Yiippiee…Makasih Mbak wurry dan Ummi Aleeya!



Sumber : https://www.facebook.com/photo.


Sumber : https://www.facebook.com/photo.

Wury Green Kids dengan buku “Ladang Duit Dari Bisnis Daycare” dan ebook dari Ummi Aleeya “Rahasia Bisnis Daycare” mampu menjawab beberapa hal yang menjadi pertanyaan saya bila nanti membuat bisnis ini. Mulai dari apa yang harus dipersiapkan untuk memulai bisnis, perijinan, mengelola program, sarana dan prasarana, administrasi bahkan keuangan dibahas tuntas di buku mereka. Ada pula pembahasan mengenai cara merekrut dan membina pendidik, pengasuh, trik-trik agar dipercaya pelanggan sampai kepada bagaimana mengembangkan bisnis daycare kita. Huaahh…mimpi saya kejauhan ya? Bagaimana kalau benar-benar mulai dulu saja, bu? Hehehe…


Dengan membuat daycare saya merasa tetap dalam passion saya, yaitu mengajar dan mampu menjalankan tugas sebagai Mom-preneur.

Minggu, 08 Mei 2016

Tips Mendampingi Anak Menghadapi UKK

Sumber : https://www.sman1dukupuntang.sch.id

Ujian Kenaikan Kelas atau UKK sudah di depan mata. Serta merta akan terdengar keluhan dari orangtua mengenai kesiapan anak-anaknya dalam menghadapi UKK. Ada yang takut anaknya tidak mampu menjalani ujian, ada yang confident anaknya mampu tetapi tetap deg-degan, dan ada yang malah tidak tahu harus bagaimana untuk menyiapkan anak menghadapi UKK. 

Apakah Anda salah satunya?

Sebagai orangtua yang peduli dengan kegiatan belajar anak, Anda harus mendukung kegiatan anak yang satu ini.  Ujian anak memang bisa membuat orangtua ‘seru-seru semriwing’ karena itu perhatikan hal-hal berikut agar anda tidak baper.

1.     Cek kembali tanggal UKK
 Tidak lucu bila Anda sedang bersemangat menyiapkan anak anda ujian, tetapi ternyata jadwalnya sudah lewat. Jika anak tidak dapat menginformasikan dengan tepat, sediakan waktu untuk bertanya langsung pada guru wali kelasnya.

2.     Perhatikan juga mata pelajaran yang akan diujikan setiap hari.
Ini akan membantu dalam merencanakan dan menyiapkan bahan-bahan pelajaran, dan anak pun akan merasa diperhatikan orangtua. Juga dapat menjadi bahan diskusi setelah mata pelajaran tersebut diujikan.

3.     Buat bersama ringkasan mata pelajaran yang akan diujikan.
Tanyakan pada anak atau guru bila ada kisi-kisi yang bisa menjadi intisari UKK. Tanyakan pada anak apa materi yang telah dipelajari, kalau perlu buatkan ringkasan sendiri agar anak tinggal menghapalkannya.

4.     Pastikan anak mengkonsumsi makanan yang bergizi.
Jangan sampai anak tidak sarapan atau merasa lapar. Hal ini bisa mengganggu konsentrasinya.

5.     Pastikan perlengkapan anak-anak selama UKK sudah siap.
Alat-alat tulis, papan berjalan, dan kartu peserta ujian. Karena, entah mengapa peralatan ini selalu tiba-tiba menghilang.

6.     Pastikan anda menemani anak belajar dirumah selama UKK berlangsung.
Tunda dulu kegiatan sosial anda demi menemani anak menghapal rumus dan pelajaran.

7. Terima keadaan, bila nanti anak tidak mampu mengerjakan soal UKK dengan sempurna.
Tidak ada anak yang sempurna. Dan, tidak semua nilai 100 di pelajaran akan berguna saat dia bekerja. Yang penting anak anda sudah berusaha.

Dari semua tips tersebut yang paling penting adalah anda tidak memaksakan anak melakukannya. Bujuklah dengan baik agar suasana belajar jadi menyenangkan. Lebih utama lagi adalah membiasakan anak belajar teratur diluar jadwal UKK, sehingga ketika UKK anak sudah lebih siap.