Rabu, 11 Mei 2016

Daycare Rumahan, Wadah Passion dan Bisnis Perempuan Tangguh




Saya suka bekerja. Saya senang berkarya dan menghasilkan sesuatu yang baik dari pekerjaan saya. Rasanya sangat memuaskan.

Saya juga mencintai anak-anak. Apalagi sejak punya anak sendiri. Rasanya waktu ingin saya berikan seluruhnya untuk menjaga, merawat dan bermain bersama anak-anak. Karena bila bersama anak-anak rasanya benar-benar dicintai dan mencintai.

Tetapi, apa daya, tanggung jawab dalam bekerja dan tanggung jawab mengasuh anak kadang tidak bisa di’damai’kan. Jika waktu-waktu bekerja tidak bisa kompromi dengan jadwal keseharian anak, imunisasi bahkan sakit, disinilah saya sering menemukan kesulitan untuk memilih, antara anak dan pekerjaan. Rasanya ‘gak berhasil menjadi perempuan tangguh. Pengasuh anak pun sulit diandalkan.

Disinilah awal saya berkeinginan membuat daycare untuk anak. Keinginan ini sudah ada sejak 5 tahun yang lalu, hanya saja aplikasi-nya masih kebanyakan dalam mimpi. Saya tidak tahu kemana mencari informasi.

Kebetulan tahun lalu saya bergabung dengan kelas-kelas inspiratif dari grup Ibu-ibu doyan nulis, lalu Emak Pintar Jakarta, dan akhirnya saya ikut Sekolah Perempuan. Saya bersyukur akhirnya saya dipertemukan dengan Mbak Wury dan Ummi Aleeya, yang ternyata punya pengalaman yang seru dan mau di-share, soal bisnis daycare rumahan. Yiippiee…Makasih Mbak wurry dan Ummi Aleeya!



Sumber : https://www.facebook.com/photo.


Sumber : https://www.facebook.com/photo.

Wury Green Kids dengan buku “Ladang Duit Dari Bisnis Daycare” dan ebook dari Ummi Aleeya “Rahasia Bisnis Daycare” mampu menjawab beberapa hal yang menjadi pertanyaan saya bila nanti membuat bisnis ini. Mulai dari apa yang harus dipersiapkan untuk memulai bisnis, perijinan, mengelola program, sarana dan prasarana, administrasi bahkan keuangan dibahas tuntas di buku mereka. Ada pula pembahasan mengenai cara merekrut dan membina pendidik, pengasuh, trik-trik agar dipercaya pelanggan sampai kepada bagaimana mengembangkan bisnis daycare kita. Huaahh…mimpi saya kejauhan ya? Bagaimana kalau benar-benar mulai dulu saja, bu? Hehehe…


Dengan membuat daycare saya merasa tetap dalam passion saya, yaitu mengajar dan mampu menjalankan tugas sebagai Mom-preneur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar